Minggu, 18 Januari 2009

Batu Fosil (Ancient Stone)


Didunia perbatuan, yang dimaksud Fosil Kayu adalah Kayu yang membatu dimana semua bahan organiknya telah digantikan oleh mineral (biasanya sejenis silikat, seperti quartz), dengan struktur kayu tetap terjaga.

Proses fosil terjadi di bawah tanah, ketika kayu terkubur di bawah lapisan sedimen. Air yang banyak mengandung mineral masuk ke dalam sel-sel tanaman dan sementara lignin dan selulosa membusuk, mereka digantikan oleh batu. Hal ini bisa terjadi setelah bertahun-tahun terpendam bahkan setelah diteliti, terpendam selama Jutaan tahun. Artinya kayu tersebut telah ada sebelum manusia hadir di bumi ini, dan mungkin juga dengan jaman yang di sebut PRA SEJARAH.

Di dunia ini terdapat hutan fosil kayu terbesar di dunia yaitu di Lesvos adalah hutan fosil kayu yang telah membatu. Hutan ini terletak di pulau Lesvos di Yunani. Yang kedua terbesar adalah Taman Nasional Hutan Fosil Kayu di Arizona. Hutan fosil kayu di Lesvos terbentuk dari fosil tumbuhan yang dapat ditemukan di bagian barat pulau tersebut.

Di Indonesia, banyak juga terdapat fosil kayu seagai harta terpendam yang masih banyak belum di gali. Karakteristik unik, keras, dingin, bercahaya,warna-warni dan berusia jutaan tahun.

Umur Fosil-fosil kayu sangat mempengaruhi warna karena adanya proses tekanan dan pergesekan dengan kulit bumi selama bertahun-tahun. Menurut info, yang berwarna alam seperti coklat, hitam, atau putih telah berumur sedikitnya 25 juta tahun. Panjangnya ada yang mencapai 6 meter dengan diameter berlebar 1 meter. Beratnya, untuk panjang 5 meter dan diameter setengah meter, beratnya bisa mencapai 5 ton. Hal ini disebabkan struktur mineral yang sudah total menggantikan struktur organik kayu tersebut.

Fosil Kayu sebagai harta alam

Tak banyak kalangan yang paham dengan Fosil Kayu terkait dengan ”nilai”nya. Bila ditelisik lebih jauh, selain sebagai komoditas, sebenarnya Fosil Kayu memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Bagaimana bisa kita membayangkan sebuah tanaman yang sudah hidup jutaan tahun yang lalu. Karena Fosil kayu adalah sisa pohon dari zaman purba yang masih bisa dijumpai pada masa kini dalam bentuk kayu yang membatu.

Nasib fosil kayu Amerika mungkin lebih baik dibanding Indonesia. Di Amerika dipandang sebagai asset, sedangkan di Indonesia nasib fosil kayu masih dipandang sebelah sudut mata. Sudah bisa dimaklumi bahwa bagi pakar palaentologi atau peneliti tentunya barang ini komoditas ilmu yang berharga. Namun bagi orang awam bisa macam-macam interpretasinya. Mungkin ini yang menyebabkan lain fosil kayu di Indonesia tidak begitu menjadi perhatian, lain lagi di Amerika yang disayang-sayang.

Di Amerika fosil kayu bisa dijumpai dalam suatu kawasan yang luas dan dalam jumlah banyak. Tak terbayang tebaran fosil kayu dengan aneka warna, pastilah indah.

Boleh dikata bahwa itu adalah fosil hutan, bukan lagi sekadar batang kayu saja. Begitu pulalah kawasan itu dinamakan Petrified Forest National Park di Arizona, Amerika Serikat. Petrified wood atau fosil kayu termasuk barang langka. Beberapa kawasan di Amerika Serikat dinyatakan tertutup untuk mencegah fosil kayu dibawa untuk suvenir. Bahkan ketika dahulu kawasan bekas hutan purba itu masih terbuka, menjadi surga bagi penggemar untuk mengambilnya.